Terima Kasih, Orang Baik
Usai bergelayutan dari satu beranda Instagram ke beranda Instagram lainnya. Lenganku enggan melanjutkan lebih lama aktivitas yang membosankan itu.
Jika dinginnya angin malam mampu menghentikan pengendara motor menancapkan gasnya dengan kencang, syukurku mampu menghentikan kesepian yang mengakar.
Bersama alunan musik genre indie yang sedari lama kuputar, kini aku merengkuh dengan kencang perasaan yang menyertakan terbentuknya sajak ini. Sajak terima kasih bukan lagi untuk diri, melainkan untuk setiap manusia yang sudah berbaik hati padaku terutama tatkala aku begitu kesulitan beradaptasi di kota perantauan.
Duhai, orang baik.
Terima kasih karena pernah menolongku, meski kutahu sulitmu pun juga sedang meliuk hebat sekujur tubuh.
Terima kasih karena pernah menjadi cahaya dalam gelapnya demotivasiku. Meski mungkin kamu juga sedang membutuhkan hiburan disela pusingmu.
Terima kasih karena sering bertanya kabarku. Meski kuragu engkau takkan bosan dengan tindakan itu.
Terima kasih karena sudah bersedia mendengarkan ceritaku. Cerita yang seringkali merupakan hasil akumulasi beberapa waktu sehingga kepalamu turut dalam paraunya kisah yang begitu ambigu. Tak semua sanggup untuk itu.
Terima kasih, ya.
Rasanya memang seroma jalan yang penuh liku, tapi dengan segenap dukunganmu, jalan itu tak lagi terlihat begitu buruk.
Sehatlah selalu. Doaku tiada henti untuk semua mimpimu.
— Prosais — Akhyatun Nisa
Req, kritik, & saran pls contact me : satukarya.ayaa@gmail.com