Menyalahkan Takdir

Akhyatun Nisa
1 min readAug 23, 2023

Pada setiap hal buruk yang kualami akhir-akhir ini. Aku seringkali menyalahkan takdir Tuhan. Dan aku tidak tahu sampai kapan itu.

Taked from Pinterest

Tapi, pada sebuah sore yang hangat. Di masjid kampusku, setelah jemari menari untuk mengeluhkan banyak hal kepada salah satu mentorku, Ia bertanya; bagaimana jika sebenarnya Tuhan bukan ingin mengutukmu? Bagaimana jika sebenarnya Tuhan hanya ingin mengajakmu lebih memperhatikan dirimu, lebih memeluk dengan erat tubuhmu. Bagaimana jika seharusnya, apa yang kamu alami sekarang adalah persiapan menuju sesuatu yang lebih besar. Karena barangkali Tuhan hanya menguji mental dan siapnya kamu menghadapi keindahan di hari kemudian?

Aku diam — lagi-lagi aku hanya mampu diam. Manusia terkadang tak pernah memiliki ekspektasi atas jawaban dari pertanyaan yang agak klise. Dan aku, bagian dari manusia itu.

Sekarang, semoga setiap hari ke depan. Aku bukan mati-matian mencari jawaban kemudian menyalahkan Tuhan dengan suara yang keras. Aku cukup menanyakan beberapanya terhadap diri tanpa menghakimi rencana-Nya, karena jawaban seringkali justru datang dengan sendirinya setelah itu.

— Senandika — Akhyatun Nisa

Req, kritik, & saran pls contact me : satukarya.ayaa@gmail.com

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Akhyatun Nisa
Akhyatun Nisa

Written by Akhyatun Nisa

Poetry | Essay | Opinion | Narration | Storytelling. For req, critics, and suggest, please DM me via IG (ayaa.ns_) or email (satukarya.ayaa@gmail.com)

No responses yet

Write a response