Attention-Seeking : Kok Ada Yah Orang Caper?

Akhyatun Nisa
3 min readSep 29, 2024

Beberapa pekan yang lalu, aku dan temanku terjebak dalam situasi yang tak nyaman. Situasi dimana diantara kehidupan yang sedang kita geluti, ada satu pria yang memiliki gelagat konyol. Berlebihan menanyakan hal yang personal, senang mengarang cerita atau melebihkan-lebihkan cerita kepada banyak orang, hingga memiliki kebiasaan mengambil foto orang lain. Foto yang ia ambil kemudian disimpan di gallery. Hasil fotonya begitu nge-zoom. Dan parahnya waktu ia melakukan itu, ia senyum sumringah bahkan tertawa. Sesekali, ia juga mengambil video, ke sembarang orang, asalkan itu cewek.

Sebenarnya, kejadian sesungguhnya begitu membuat kita risih, beberapa rangkaian kata dalam cerita, seringkali tidak cukup mendeskripsikan ketidaknyamanannya.

Pada intinya, kejadian waktu beberapa pekan lalu itu, membuatku begitu berpikir setiap senja menjulang mataku. "Apa yah yang menyebabkan dia bersikap begitu?" Atau "Kenapa yah, dia caper (Attention-seeking)"? Atau "Gimana yah caranya biar dia berhenti caper?".

Attention-seeking merupakan perilaku mencari validasi sehingga ia mendapatkan perhatian dari seseorang atau sekelompok orang. Penyebab atau dorongan seseorang melakukkan tindakan attention-seeking antara lain karena cemburu, harga diri rendah, punya trauma tertentu, hingga kesepian.

Source : https://pin.it/24ujL7zjr

Apa sih ciri perilaku…

--

--

Akhyatun Nisa

Poetry | Essay | Opinion | Narration | Storytelling. For req, critics, and suggest, please DM me via IG (ayaa.ns_) or email (satukarya.ayaa@gmail.com)